Latar belakang Ilmu Budaya Dasar
Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang
diberikan oleh sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang
dinilai sebagai warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa
penjajahan. Sampai sekarang, system pendidikan yang terkotak-kotak telah
menghasilkan banyak tenaga ahli yang berpengalaman dalam disiplin ilmu
tertentu. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan
kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan
tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara
secara menyeluruh.
Latar belakang diberikannya IBD selain melihat
konteks budaya Indonesia, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai
pengetahuan yang terdiri atas :
1. Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan
analisis, maupun berfikir logis.
2. Kemampuan profesional yang merupakan kemampuan dalam
bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.
3. Kemampuan personal yang merupakan kemampuan kepribadian.
Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan
kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan peka
terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.
Latar belakang diberikannya mata kuliah IBD dalam
konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berikut contohnya:
1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya
2. Membangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat yang
menimbulkan pergeseran system nilai budaya dan sikap yang mengubah anggota
masyarakat terhadap nilai-nilai budaya
3. Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan
transportasi, membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antarsuku
maupun dengan kebudayaan dari luar.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan belajar ilmu budaya dasar
adalah dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu
adalah :
1. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
2. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan
budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
3. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih
mudah menyesuaikan diri.
4. Menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup
pada masyarakat.
Ilmu budaya dasar hubungan nya dengan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan
kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut
merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi
manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksud- nya walaupun
keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh
Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan
Minangkabau. Di Minangkabau biasa
nya pihak permpuan yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan
rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak yang di besar
kan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka
dan berani untuk menonjolkan diri
di antara teman-temannya sedangkan seorang
anak desa lebih mempunyai sikap
percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (
sense of value ).
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial
yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama
pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda
dengan kepribadian seorang pengacara
dan itu semua berpengaruh pada suasana
kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN KESUSASTRAAN
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan Ilmu
Budaya Dasar, karena materi-materi yang diulas oleh Ilmu Budaya Dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya
sastra dan seni.
Selain itu hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Kesusastraan adalah
sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. Sama-sama mempelajari
hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya.
Bayangkan jika manusia hidup tanpa seni, hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi.
Maka akan mengganggu kejiwaan atau psikologis manusia.
KESIMPULAN
Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Kesusastraan
(Sastra) sangat erat atau saling berkaitan satu sama lain. Dalam kehidupan
manusia baik Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan (Sastra) sangat dibutuhkan dan
saling mempengaruhi terutama dalam berekpresi. Dalam berekspresi manusia harus
memperhatikan hal-hal yang tidak melanggar aturan atau norma, hal tersebut
merupakan termasuk dalam Ilmu Budaya Dasar. Selain itu berekspresi juga
merupakan dari seni, seni termasuk dalam kesusastraan (Sastra). Jadi, Hubungan
Ilmu Budaya Dasar dengan Kesusastraan (Sastra) sangat erat atau saling
berkaitan satu sama lain.
SUMBER :