Senin, 30 September 2019

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER.

ARSITEKTUR dan ORGANISASI KOMPUTER
            Komputer adalah suatu alat pemrosesan data yang cukup kompleks, bukan sekedar peralatan yang terdiri dari hardware dan software saja, tetapi merupakan suatu bagian yang terintegrasi yang melibatkan segi arsitektural maupun organisasinya.
A. Arsitektur Komputer
Arsitektur computer adalah sebuah konsep perencanaan dan struktur pengoprasian dasar dari sistem computer. Pengertian lain dari arsitektur computer adalah suatu ilmu dan seni tentang tata cara interkoneksi diantara berbagai jenis komponen perangkat keras atau hardware supaya dapat melahirkan suatu computer yang melengkapi keperluan fungsional, kinerja dan juga target keuangannya.
Jenis – jenis arsitektur computer:
1. Komputer SISD
2.  Komputer SIMD
3. Komputer MISD
4.   Komputer MIMD
Contoh sebuah sistem arsitektur computer adalah jumlah bit, mekanisme I/O dan teknik – teknik addressing dari memori.
B. Organisasi Komputer
            Organisasi computer adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem computer dalam merealisasikan aspek arsitekturnya.
            Organisasi computer mempelajari bagian yang terkait unit – unit operasional dan hubungan antara komponen sistem computer.
            Objek organisasi computer:
1. Unit – unit operasional computer.
2.1Hubungan antara komponen sistem computer.
Contoh dari organisasi computer:
1. Hardware pendukung.
2. Signal – signal control dari I/O atau peralatan pendukung lainya.
3.  Interfacing.
C. Struktur/Bagan Dasar Komputer
            Struktur computer adalah cara – cara dari tiap komponen saling terkait. Struktur computer secara sederhana dapat digambarkan dalam diagram blok pada gambar struktur dasar computer.

Gambar struktur dasar komputer
1.      Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer. Contoh : keyboard
2.      Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
3.      I/O Ports
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4.      CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5.      Memori
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6.      Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menerima data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.
7.      Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca.
8.      Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 sampai 10 jalur paralel.

Sumber:          http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=52506 diunduh pada pukul 12:30, 29 september 2019
                       http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html diakses pada tanggal 29 september 2019
                       http://wandiparlente.blogspot.com/2013/02/organisasi-komputer.html diakses pada tanggal 29 september 2019
                       http://syakur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42906/KTI-Materi3+Sistem+Komputer.pdfdiunduh pada pukul 12:40,  29 september 2019

Kamis, 09 Mei 2019

Line follower

3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram














Gambar 3.1. Analisa Block Diagram

Dari Diagram diatas dapat di jelas kan bahwa proses di lakukan pertama kali oleh IC LM 324 dan kemudian masuk ke infrared dan photo dioda ,dimana infared sebagai transmitter dan photo diode sebagai receiver.

                                   Receiver             Transmitter

                     
Setelah photo diodadan infrared mendeteksi sebuah garis hitam ,maka proses akan berlanjut ke Mikrokontroller 89S51 dimana IC ini deprogram sesuai dengan port masing – masing agar outputnya yg di keluarkan sesuai dengan keinginan , lalu setelah diproses oleh Mikrokontroller 89S51 maka di lanjutkan  ke driver motor DC / IC 293 , dimana IC ini akan menerima sebuh proses yg telah di lakukan oleh mikrokontoller 89S51 dan akan menghasil kan sebuah output yaitu motor akan bergerak ccw dan cw.

3.1.1 Aktivator
Sumber tegangan DC dapat berupa baterai atau adaptor. Line Tracking Robot ini menggunakan sumber tegangan DC berupa baterai 9 Volt. Tegangan DC 9 Volt tersebut digunakan untuk mengaktifkan minsys dan rangkaian sensor yang terdapat pada Line Tracking Robot. Saat sumber tegangan diaktifkan, maka proses berikutnya adalah ke bagian input.
3.1.2 Input
Pada alat line tracking robot yang berfungsi sebagai inputan adalah  sensor. Sensor yang digunakan sebagai inputan pada alat line tracking robot adalah infra merah dan photo dioda. Inframerah berfungsi sebagai pemancar cahaya dan photo dioda berfungsi sebagai penerima pantulan sinar dari infra merah.
Infra merah berfungsi memberikan pantulan cahaya ke photo dioda. Jika permukaan yang dikenai cahaya infra merah berwarna gelap, maka cahaya yang dipantulkan akan sedikit atau tidak ada sama sekali, sedangkan jika permukaannya putih maka pantulan cahaya yang dihasilkan oleh inframerah lebih banyak.
Photo dioda pada line tracking robot ini berperan sebagai penerima cahaya yang dipantulkan oleh inframerah. Dengan kondisi jika photo dioda menerima cahaya yang dipantulkan oleh inframerah, maka base pada photo dioda (berupa cahaya) akan aktif dan terjadi saturasi (kondisi dimana arus akan mengalir) ke arah ground. Sedangkan, jika cahaya pantul sedikit atau tidak ada, maka akan terjadi cut off (kondisi dimana arus tidak dialirkan).

3.1.3 Proses
Blog proses merupakan kelanjutan dari blog input, dimana IC LM 324 akan memproses suatu inputan dari sensor yang terdiri dari infared dan photo dioda, kemudian dihasilkan  lah sebuah output yang akan diproses kembali oleh IC ATMEL 89S51 dan pada IC ini semua proses di kerjakan yaitu proses yang akan menghasilkan sebuah output berupa motor DC bergerak.IC 293 berfungsi sebagai driver motor DC yang dapat menghasil kan pergerakan motor.

3.1.4 Output
Setelah pemrosesan telah selesai pada blog proses, maka terdapatlah sebuah output yaitu berupa motor DC yang bergerak,dan media penggeraknya berupa motor DC.

3.2 Analisa Program Codingan
Listing Program :

$mod51
org 0h

diam :
            mov p2,#11111111b
            jb p1.0, maju
            jb p1.1, maju
            sjmp diam
maju :
            jnb p1.0,kanan
            jnb p1.1, kiri
            mov p2,#11110101b
            sjmp maju
kanan :
            jnb p1.1,diam
            jb p1.0,maju
            mov p2,#11110100b
            sjmp kanan
kiri :
            jnb p1.0,diam
            jb p1.1,maju
            mov p2,#11110001b
            sjmp kiri
end

Penjelasan Program:

$mod51:
“Insisialisasi program, instruksi ini digunakan agar simulator dapat mengidentifikasi program yang dibuat dalam bahasa assembler”
Org 00h:
“Menulis program di alamat 0 hexa pada register mikrokontroler”
diam :
            mov p2,# 11111111b
            jnb p1.0, maju
            jnb p1.1, maju
            sjmp diam
“Label diam untuk menginstruksikan program Line Tracking Robot dalam posisi diam”

maju :
            jb p1.0,kanan
            jb p1.1, kiri
            mov p2,#11110101b
            sjmp maju
“Label maju untuk menginstruksikan program Line Tracking Robot bergerak dalam  maju ke depan”
kanan :
            jb p1.1,diam
            jnb p1.0,maju
            mov p2,#11110100b
            sjmp kanan
“Label kanan untuk menginstruksikan program Line Tracking Robot bergerak belok ke arah kanan”
kiri :
            jb p1.0,diam
            jnb p1.1,maju
            mov p2,#11110001b
            sjmp kiri
“Label kiri untuk menginstruksikan program Line Tracking Robot bergerak belok ke arah kiri”
end
“Mengakhiri program”



Minggu, 31 Maret 2019

PERANCANGAN PENDEKTESI OBJEK BERWARNA GELAP DENGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER DENGAN BANTUAN CAHAYA LED

DISUSUN OLEH:
EGI ALSYAH (12416261)


Proyek alat ini dioperasikan dengan sumber tegangan DC dapat berupa baterai atau adaptor. Line Tracking Robot ini menggunakan sumber tegangan DC berupa baterai 9 Volt dan 4x1,5 Volt. Tegangan DC 9 Volt tersebut digunakan untuk mengaktifkan minsys dan rangkaian sensor yang terdapat pada Line Tracking Robot sedangkan tegangan 4x1,5 Volt digunakan untuk menggerakan motor DC.
Saat sumber tegangan diaktifkan,  ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang masuk ke receiver tinggal sedikit.





Dari Diagram diatas dapat di jelas kan bahwa proses di lakukan pertama kali oleh IC LM 324 dan kemudian masuk ke infrared dan photo dioda ,dimana infared sebagai transmitter dan photo diode sebagai receiver.

                               

                       
Setelah photo diodadan infrared mendeteksi sebuah garis hitam ,maka proses akan berlanjut ke Mikrokontroller 89S51 dimana IC ini deprogram sesuai dengan port masing – masing agar outputnya yg di keluarkan sesuai dengan keinginan , lalu setelah diproses oleh Mikrokontroller 89S51 maka di lanjutkan  ke driver motor DC / IC 293 , dimana IC ini akan menerima sebuh proses yg telah di lakukan oleh mikrokontoller 89S51 dan akan menghasil kan sebuah output yaitu motor akan bergerak ccw dan cw.

3.1.1 Aktivator
Sumber tegangan DC dapat berupa baterai atau adaptor. Line Tracking Robot ini menggunakan sumber tegangan DC berupa baterai 9 Volt. Tegangan DC 9 Volt tersebut digunakan untuk mengaktifkan minsys dan rangkaian sensor yang terdapat pada Line Tracking Robot. Saat sumber tegangan diaktifkan, maka proses berikutnya adalah ke bagian input.
3.1.2 Input 
Pada alat line tracking robot yang berfungsi sebagai inputan adalah  sensor. Sensor yang digunakan sebagai inputan pada alat line tracking robot adalah infra merah dan photo dioda. Inframerah berfungsi sebagai pemancar cahaya dan photo dioda berfungsi sebagai penerima pantulan sinar dari infra merah.
Infra merah berfungsi memberikan pantulan cahaya ke photo dioda. Jika permukaan yang dikenai cahaya infra merah berwarna gelap, maka cahaya yang dipantulkan akan sedikit atau tidak ada sama sekali, sedangkan jika permukaannya putih maka pantulan cahaya yang dihasilkan oleh inframerah lebih banyak.
Photo dioda pada line tracking robot ini berperan sebagai penerima cahaya yang dipantulkan oleh inframerah. Dengan kondisi jika photo dioda menerima cahaya yang dipantulkan oleh inframerah, maka base pada photo dioda (berupa cahaya) akan aktif dan terjadi saturasi (kondisi dimana arus akan mengalir) ke arah ground. Sedangkan, jika cahaya pantul sedikit atau tidak ada, maka akan terjadi cut off (kondisi dimana arus tidak dialirkan).

3.1.3 Proses
Blog proses merupakan kelanjutan dari blog input, dimana IC LM 324 akan memproses suatu inputan dari sensor yang terdiri dari infared dan photo dioda, kemudian dihasilkan  lah sebuah output yang akan diproses kembali oleh IC ATMEL 89S51 dan pada IC ini semua proses di kerjakan yaitu proses yang akan menghasilkan sebuah output berupa motor DC bergerak.IC 293 berfungsi sebagai driver motor DC yang dapat menghasil kan pergerakan motor.

3.1.4 Output
Setelah pemrosesan telah selesai pada blog proses, maka terdapatlah sebuah output yaitu berupa motor DC yang bergerak,dan media penggeraknya berupa motor DC.








Jumat, 01 Februari 2019

Tugas

          KATA PENGANTAR


       Puju syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karna atas berkat
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini. Proposal yang saya susun berjudul
           “MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA”


       Selain itu saya juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan
untuk melakukan instalasi bangunan sederhana. Penyelesaian proposal ini tidak
terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.


       Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih
baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.




















Bekasi, 31 Januari 2019



Penulis




 


                                                        DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ……….…………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
        1.1. Latar Belakang …………………………………………………….... ...1
        1.2. Tinjauan Pustaka …………………………………………………….....1
        1.3. Perumusan Masalah …………………………………………………....2
        1.4. Batasan Masalah …………………………………………………….....2
        1.5. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………....2


BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………3

        2.1. Pengertian …………………………………………………………… ..3
        2.2. Ketentuan umum perancangan …………………………………… ......3
     
BAB III PERENCANAAN ……………………………………………………..4

        3.1. Material ……………………………………………………………… 4
        3.2. Biaya komponen…………………………………………………….  .4

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………....5

         4.1. Standarisasi dan persyaratan……………………………………….....5
         4.2. Tahapan pemasangan instalasi……………………………………......5
         4.3. Pembagian daya……………………………………………………....5
         4.4. Perhitungan daya……………………………………………………..5

BAB V PENUTUP……………………………………………………………...6

         5.1. lampiran………………………………………………………………6
         5.2. kesimpulan…………………………………………………………....6
         5.3. saran…………………………………………………………………..6
         5.4. daftar pustaka………………………………………………………...6


                                                               BAB I


                                                      PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

       Listrik merupakan energy yang bersih, mudah dibangkitkan,
disalurkan, dikendalikan dan dapat diubah dalam berbagai bentuk energy lain
seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karna itu listrik banyak
dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga,
industry, komersial, maupun pelayanan umum.

       Pada saat sekarang ini litrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
manusia. Tanpa energy tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan
yang menggunakan sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai
penerangan saat ini sangat dibutuhkan baik itu dikota-kota besar maupun
pedesaan yang sampai pada saat ini masih minim mendapatkan supply enegi
listrik.

       Pada lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energy listrik sebagai
panerangan dan tunjangan hidup mereka. Pada umumnya instalasi penerangan
hanya menggunakan penerangan yang sederhana.


1.2. Tinjauan pustaka

       Seiring dengan berkembangnya pemikiran masyarakat, masyarakat
menganggap instalasi listrik pada setiap bangunan tidak begitu penting
sehingga banyak yang membuat suatu instalasi asalan saja. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah
“MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA”
Saya melakukan perancangan instalasi listrik rumah sederhana berdasarkan PUIL 2000 sebagai acuan dalam pelaksanaan perancangan instalasi listrik bangunan sederhana.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan peermasalahan sebagai
berikut :

1. Bagaimana cara merancang instasi listrik pada bangunan sederhana?
2. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).

1.4. Batasan Masalah

Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalamPUIL 2000. Kali ini hanya
terbatas pada peracangan instalasi banguan sederhana.

1.5. Tujuan

Agar dapat merancang instalasi listrik bangunan sederhana sesuai dengan
rancangan gambar instalasi yang telah dibuat agar lebih memahami.




                                                                 BAB II

                                                       LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian

       Pengertian rancangan instalasi listrik adalah berkas gambar rancangan
dan uraian teknik, yang digunakan sebagai padoman untuk melaksanakan
pemasangan suatu instalasi listrik
Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah untuk menjamin :

1. Keselamatan manusia, mahluk hidup lain dan keamanan harta
    benda.
                 2. Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud
                     dan penggunaannya.

2.2. Ketentuan Umum Perancangan

        Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk
rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang
sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah atau bangunan
dimana instalasi akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan, dan syarat tersebut tidak
terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN.

Syarat-syarat pekerjaan instalasi :
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana
instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungan
dengan jaringan PLN.

Gambar instalasi yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang
       akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titik lampu, saklar,
       kotak kontak, panel hubung bagi, dan data teknis yang penting dari setiap
perlatan listrik yang akan dipasang.

2. Rekapitulasi, rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari
komponen yang akan diperlukan antara lain :

·   Rekapitulasi material
·   Rekapitulasi daya
     Oleh karna itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas
semua pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan
instalasi tenaga pada suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan
baik. Hal ini juga sangat berguna bagi seorang perencana yang terampil.



                                                                  BAB III

                                                          PERANCANGAN


3.1. Material yang di gunakan
       
1. Kabel Phasa Hitam = NYY / NYM 1,5 mm
        2. Pipa Conduit = Clipsal
        3. 4 buah Lampu Neon (TL) = Phillips / setara
        4. 11 Buah Lampu Pijar = Phillips
        5. 1 Mcb 9 Ampere
        6. 1 Kwh
         7.  Kabel Netral Biru = NYY / NYM 1,5 mm
         8.  10 Buah Saklar Seri/Ganda = panasonic
         9. 7 Buah Stop Kontak

3.2. Biaya dari setiap komponen
        1 . Lampu Neon 20 Watt = 34.000  x 4 = 136.000
        2. Kabel Phasa Hitam
            NYY 50M = 322.000
            NYM 50M = 293.000

        3. Kabel Netral Biru
             NYY 50M = 322.000
             NYM 50M = 293.000
        
         4. Lampu Pijar = 20.000 x 11 = 220.000
         5. Saklar Tunggal = 75.000 x 10 = 750.000
         6. Saklar Seri =  20.000 x 1 = 20.000
         7. Stop Kontak = 17.000 x 7 = 119.000
         8. Mcb = 9 Ampere
         9. Lampu bohlam = 50.000 x 2 = 100.000


                                                                   BAB IV

                                               ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Standarisasi dan Persyaratan
       Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain :
                    1. Ukuran bentuk dan mutu barang
            2. Cara menggambar dan cara kerja

         Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan
otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat dapat
digunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat
menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.

         Standarisasi membatasi jumlah jenis barang, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan.

4.2. Tahapan pemasangan instalasi

               
Listrik termasuk elemen paling penting yang memiliki
        peran utama dalam mendukung kegiatan rumah tangga. Selain sebagai
        sumber penerangan dan sebagai pendukung dalam berbagai hal lain.
        Instalasi-instalasi listrik rumah yang baik umumnya
        mengikuti struktur atau rencana sehingga pasokan listrik untuk setiap
        kamar dapat didistribusikan secara merata. Yang perlu diperhatikan
        adalah rencana peletakan setiap komponen listrik, misalnya penentuan
        jalur yang akan digunakan sebagai jalur yang akan digunakan sebagai
        saluran utama. Penentuan jalur termasuk penentuan titik cabang yang
        terhubung dengan masing-masing komponen harus lebih efektif sehingga
        setiap trak sirkuit terpasang dengan rapih, efisien, dan aman bagi
        penghuni rumah. Daya listrik pada rumah sederhana biasanya hanya
       1300Va, ada juga yang memasang denga daya 2200Va.


                            

                                                    Gambar1.denah rumah beserta instalasi

                            untuk instalasi rumah yang dibuat yaitu tipe 70 dengan daya 1300Va.
4.3. Pembagian daya
         1 .  Stop Kontak 1 = 100 Watt (kipas)
               Stop Kontak 2 = 100 Watt (Kipas)
               Stop Kontak 3 = 120 Watt (Tv)
               Stop Kontak 4 = 250 Watt (mesin Cuci Saat Mencuci)
                                   300 Watt (Mesin Cuci Saat Mengeringkan )

Stop Kontak 5 = 80 Watt (Kulkas 1 Pintu )
Stop Kontak 6 = 300 Watt ( Rice Cooker)
Stop Kontak 7 = 10 Watt (chasan Hp)

2. Lampu Neon  1 = 20 Watt
    Lampu Neon 2  = 20 Watt
    Lampu Neon 3  = 20 Watt
    Lampu Neon 4  = 20 Watt

3.  Lampu Pijar 1   = 26 Watt
     Lampu Pijar 2  = 10 watt
     Lampu Pijar 3  = 10 Watt
     Lampu Pijar 4  = 10 Watt
     Lampu Pijar 5 = 10 Watt
     Lampu Pijar 6 = 10 Watt
     Lampu Pijar 7 = 10 Watt
     Lampu Pijar 8 =  10 Watt
     Lampu Pijar 9 = 10 Watt
     Lampu Pijar 10 = 10 Watt
     Lampu Pijar 11 = 26 Watt



4.4. Perhitungan daya
        

         1 .  Stop Kontak 1 = 100 Watt (kipas)
               Stop Kontak 2 = 100 Watt (Kipas)
               Stop Kontak 3 = 120 Watt (Tv)
               Stop Kontak 4 = 250 Watt (mesin Cuci Saat Mencuci)
                                   300 Watt (Mesin Cuci Saat Mengeringkan )
Stop Kontak 5 = 80 Watt (Kulkas 1 Pintu )
Stop Kontak 6 = 300 Watt ( Rice Cooker)
Stop Kontak 7 = 10 Watt (chasan Hp)

Jadi Daya Yang Di pake Di semua Stop Kontak = 1.010 Watt

2. Lampu Neon  1 = 20 Watt
    Lampu Neon 2  = 20 Watt
    Lampu Neon 3  = 20 Watt
    Lampu Neon 4  = 20 Watt

Jadi Daya Yang Di pake Di semua Lampu Neon = 80 Watt

3.  Lampu Pijar 1   = 26 Watt
     Lampu Pijar 2  = 10 watt
     Lampu Pijar 3  = 10 Watt
     Lampu Pijar 4  = 10 Watt
     Lampu Pijar 5 = 10 Watt
     Lampu Pijar 6 = 10 Watt
     Lampu Pijar 7 = 10 Watt
     Lampu Pijar 8 =  10 Watt
     Lampu Pijar 9 = 10 Watt
     Lampu Pijar 10 = 10 Watt
     Lampu Pijar 11 = 26 Watt

           jadi Daya Yang di pake di semua Lampu Pijar = 142 Watt

    Jadi Daya Yang di pake di semua komponen Instalasi Listrik Rumah Tipe 70 adalah
    1.010 Watt + 80 Watt + 142 Watt = 1.232 Watt



                                                                         
                                                                   BAB V
                                                                PENUTUP



5.1. Lampiran





                                                                       Gambar 2. lampu led 5 watt


                                                                       Gambar 3. Lampu spiral 20 watt
  




                                                                           Gamabar 4. Lampu bohlam 26 watt

                                                                           Gambar 5. Saklar tunggal

                         Gambar 7. Stop kontak

                          Gambar 6. Saklar seri
5.2. Kesimpulan

      Berdasarkan hasil yang didapat dari instalasi listrik bangunan
sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Instalasi rumah tinggal semakin bagus bila direncanakan dahulu
    sebelum dilakukan pemasangan instalasi.
2. Bahan harus sesuai dengan ketentuannya masing-masing, sehingga
    tidak terjadi kecelekaan.
3. Gunakan peralatan yang aman saat melakukan instalasi.
4. Pembagian daya harus diperhatikan agar tidak terjadi pembebanan
    pada suatu grup saja.
5. Penggunaan fuse (MCB) harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
           mengurang kebakaran.


5.3. Saran
1. Bagi masyarakat, pentingnya perancangan instalasi listrik adalah
    untuk menentukan titik-titik penerangan pada rumah tinggal
2. Bagi tenega instalatir agar selalu memperhatikan mutu dan
    keamanan serta keselamatan pengguna listrik.
3. Yang menginstalasi listrik rumah tinggal harus mengetahui kode
    yang diberikan 13