Abstrak
Komunikasi seluler
berkembang secara terus-menerus dari yang awalnya 1G (1 st Generation) hingga
saat ini di negara-negara lain telah diimplementasikan 5G (5 th Generation).
Penelitian sebelumnya [1] menunjukkan bahwa 5G layak diimplementasikan di Indonesia.
Namun, dalam pengimplementasian tersebut dibutuhkan banyak persiapan. Paper ini
menganalisis kesiapan Indonesia dalam menghadapi teknologi 5G dan penyusunan
strategi-strategi agar pengimplementasian berhasil. Analisis dan penyusunan
strategi menggunakan metode SWOT yang menggunakan unsur-unsur kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Hasil analisis didapatkan 4 strategi yaitu SO,
WO, ST, dan WT.
Kata kunci: seluler, 5G, SWOT
BAB
I
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia
telekomunikasi berkembang secara terus-menerus, khususnya komunikasi seluler.
Sistem komunikasi seluler adalah suatu sistem komunikasi dengan menggunakan
media transmisi berupa udara sehingga dapat melayani pengguna yang diam maupun
bergerak. Awal kemunculan sistem komunikasi seluler berupa teknologi generasi
pertama (1G) yang masih menggunakan sistem analog. Pada
tahun 1991 mulai dikembangkan teknologi 2G yang mulai menggunakan sistem
digital dan mampu memberikan layanan tidak hanya suara, tetapi juga data.
Perkembangan teknologi tersebut kemudian disusul oleh 3G, 4G, dan saat ini di
berbagai negara seperti Qatar, Amerika Serikat (AS), China, Korea Selatan,
Jepang, Swiss, Inggris, Italia, Australia, Kuwait, dan Filipina [2] telah
diimplementasikan teknologi seluler 5G.
Beberapa
perusahaan sebenarnya telah melakukan percobaan (trial) teknologi 5G di
Indonesia, antara lain : Qualcomm, Huawei, dan ZTE dan berjalan dengan lancar
[3]. Berdasarkan penelitian sebelumnya [1], opsi untuk migrasi ke 5G layak
dilakukan di Indonesia. Namun, untuk bisa diimplementasikan diperlukan banyak
persiapan dari berbagai sisi seperti korporasi, regulator (pemerintah),
penyedia layanan telekomunikasi [3] serta pengguna. Dari dasar pemikiran
tersebut, maka penulis pada penelitian ini mengambil judul “Analisis Kesiapan
Indonesia dalam Menghadapi Teknologi 5G”. Diharapkan dari penelitian ini dapat
diketahui sejauh mana kesiapan Indonesia dilihat dari berbagai sisi dalam
implementasi teknologi 5G dan strateginya agar pengimplementasian berhasil.
BAB
II
2. METODE PENELITIAN
2.1
Metode Penelitian
Proses
penelitian terbagi menjadi beberapa tahap yang dilakukan berdasarkan urutan
dalam melakukan penelitian: a) Identifikasi masalah yaitu dengan merumuskan
latar belakang hingga tujuan dalam penelitian ini. b) Studi literatur, yaitu
mengumpulkan data-data dari buku referensi dan jurnal-jurnal sesuai dengan
topik penelitian yang dilakukan c) Analisis dengan metode SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threaths) d) Penarikan kesimpulan berdasarkan
analisis pada tahap sebelumnya 2.2 Diagram Alir Penelitian Secara sederhana
proses penelitian Analisis Kesiapan Indonesia Menghadapi Teknologi 5G dapat
dijelaskan melalui diagram alir pada Gambar 1.
2.3 Data
Berikut ini
data-data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber :
·
Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia [4]
·
Percobaan 5G di Indonesia yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan dan
berjalan dengan lancar [3]
·
Keberhasilan pameran dan uji coba teknologi 5G di ajang Asian Games 2018 [5]
·
Telah selesainya pembangunan infrastruktur serat optik Palapa Ring [6]
·
Mulai tersedianya perangkat mobile yang mendukung teknologi 5G di pasaran
Indonesia [7]
·
Pemerintah telah menyiapkan beberapa kandidat frekuensi yang dapat digunakan
untuk teknologi 5G. Ada 3 opsi layer frekuensi yang dipersiapkan pemerintah
yaitu upper band, middle band, dan lower band. Yang termasuk kandidat upper
band adalah frekuensi 26 GHz. Middle band dan lower band masing-masing memiliki
2 kandidat frekuensi yaitu 2,6 GHz dan 3,5 GHz untuk middle band serta 700 MHz
dan 800 MHz untuk lower band [6]
·
Belum adanya regulasi terkait teknologi 5G di Indonesia [8]
·
Adanya wabah corona menghambat banyak rencana terkait uji coba teknologi 5G
terhambat [9]
·
Belum adanya standarisasi dan sertifikasi perangkat 5G di Indonesia [8]
·
Adanya peningkatan jumlah pengguna telepon pintar di Indonesia [10]
·
Adanya peningkatan trafik data di beberapa operator seluler di Indonesia
·
Kesuksesan uji coba 5G untuk sektor industri di Batam [11]
·
Peningkatan jumlah perangkat yang terhubung IoT [12]
·
Membutuhkan BTS (Base Transceiver Station) 3x lebih banyak daripada 4G sehingga
nilai investasinya jauh lebih besar [13]
2.4 Metode SWOT
Metode
SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threaths) adalah metode untuk menganalisis rencana strategi
dari perusahaan atau organisasi atau badan pada titik tertentu dan menilai dari
internal berupa kekuatan dan kelemahan serta dikombinasikan penilaian dari eksternal
berupa peluang dan ancaman. Metode ini memberikan informasi yang bermanfaat
untuk mencocokkan sumber daya dan kemampuan dengan lingkungan kompetitif dimana
suatu perusahaan atau organisasi atau badan beroperasi. Penelitian ini
menggunakan metode SWOT agar diperoleh strategi yang tepat dalam penerapan 5G
di Indonesia karena berdasarkan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber
ternyata terdapat unsur-unsur kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threaths) dalam rencana penerapan 5G.
BAB
III
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi SWOT
Strengths
· Kesuksesan
percobaan 5G di Indonesia yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan
· Keberhasilan
pameran dan uji coba teknologi 5G di ajang Asian Games 2018
· Telah
selesainya pembangunan infrastruktur serat optik Palapa Ring
· Pemerintah
telah menyiapkan beberapa kandidat frekuensi yang dapat digunakan untuk
teknologi 5G. Ada 3 opsi layer frekuensi yang dipersiapkan pemerintah yaitu
upper band, middle band, dan lower band. Yang termasuk kandidat upper band
adalah frekuensi 26 GHz. Middle band dan lower band masing-masing memiliki 2
kandidat frekuensi yaitu 2,6 GHz dan 3,5 GHz untuk middle band serta 700 MHz
dan 800 MHz untuk lower band
· Kesuksesan uji
coba 5G untuk sektor industri di Batam
· Aplikasi 5G
lebih banyak daripada teknologi sebelumnya Weakness : ·
Belum adanya regulasi terkait teknologi 5G di Indonesia
· Belum adanya
standarisasi dan sertifikasi perangkat 5G di Indonesia
· Perlu membeli
perangkat baru sehingga investasi untuk implementasi 5G tidak kecil
Opportunities :
· Peningkatan
jumlah pengguna internet di Indonesia
BAB IV
4. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan Hasil
analisis menggunakan metode SWOT berdasarkan data-data yang ada, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a) Terdapat 4 strategi yang dapat diterapkan:
1) SO :
· Memaksimalkan
aplikasi yang dapat dilayani 5G untuk menarik minat konsumen sehingga terjadi
peningkatan jumlah pengguna internet, jumlah pengguna telepon pintar, trafik
data, dan jumlah perangkat yang terhubung IoT di Indonesia
· Pengurangan
Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi karena banyak frekuensi yang bisa menjadi
pilihan untuk mendukung teknologi 5G
2) WO :
· Perangkat
mobile yang mulai banyak tersedia di pasaran dan trafik data yang selalu
meningkat seharusnya bisa menjadi alasan untuk mempercepat regulasi dan
standarisasi perangkat 5G di Indonesia
3) ST :
· Pernah menuai
kesuksesan pada uji coba sebelum ada wabah seharusnya bisa menjadikan motivasi
dan keyakinan bahwa meski ada wabah, uji coba tetap akan berlangsung dengan
baik dan menuai hasil yang memuaskan
4) WT :
· Perangkat 5G
yang tidak murah perlu dipertimbangkan kembali mengenai rencana implementasi
pada daerah yang kurang potensial 4.2 Saran Dalam penelitian ini masih banyak
sekali kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu, perlu dilakukan
pengembangan agar ke depannya menjadi sempurna ataupun lebih baik lagi sehingga
memilik beberapa saran, diantaranya:
a) Perlu dilakukan studi lebih lanjut menggunakan
metode lainnya
b) Memperbanyak data agar hasilnya lebih valid
REFERENSI
[1] Lufianawati, Dina Estining Tyas. Analisis
Kelayakan 5G di PT XL Axiata. 2017. Tesis Jurusan Teknik Elektro Universitas
Indonesia.
[2] Kurniawan, Dicky. Malaysia Resmikan Layanan 5G
Juni 2020. 2020. Tersedia dari :
https://www.tagar.id/malaysia-resmikan-layanan-5g-juni-2020 [URL dikunjungi
pada 21 April 2020]
[3] Safitri, Kiki. Tiga Perusahaan Ini Trial 5G di
Indonesia. 2020. Tersedia dari :
https://money.kompas.com/read/2020/01/29/093200226/tiga-perusahaan-ini-trial-5g-diindonesia
[URL dikunjungi pada 16 Mei 2020]
[4] Muller, J. Number of internet users in Indonesia
from 2017 to 2023. 2019. Tersedia dari :
https://www.statista.com/statistics/254456/number-of-internet-users-in-indonesia/
[ URL dikunjungi pada 18 Mei 2020]
[5] I.R., Jeko. Diuji di Asian Games 2018, Kecepatan
5G Telkomsel Tembus 16 Gbps. 2018. Tersedia dari :
https://m.liputan6.com/tekno/read/3615259/diuji-di-asian-games-2018-
kecepatan-5g-telkomsel-tembus-16-gbps [URL dikunjungi pada 17 Mei 2020]
[6] Sasongko, Agung. Jaringan 5G dan Kesiapan
Indonesia. 2019. Tersedia dari :
https://republika.co.id/berita/q3dorv313/jaringan-5g-dan-kesiapan-indonesia
[URL dikunjungi pada 17 Mei 2020]
[7] Pratama, Kevin Rizky. Huawei P40 Pro yang Dijual
di Indonesia Mendukung 5G, Bisakah Dipakai?. 2020. Tersedia dari :
https://tekno.kompas.com/read/2020/04/13/09120097/huaweip40-pro-yang-dijual-di-indonesia-mendukung-5g-bisakah-dipakai-
[URL dikunjungi pada 17 Mei 2020]
[8] Haryanto, Agus Tri. Menilik Sejauh Mana Regulasi
5G Indonesia Dibentuk. Tersedia dari :
https://inet.detik.com/telecommunication/d-4446152/menilik-sejauh-mana-regulasi-5gindonesia-dibentuk
{URL dikunjungi pada 17 Mei 2020]
[9] Burhan, Fahmi Ahmad. Adopsi 5G dan IoT di
Indonesia Tertunda Akibat Pandemi Corona. 2020. Tersedia dari :
https://katadata.co.id/berita/2020/04/24/adopsi-5g-dan-iot-di-indonesiatertunda-akibat-pandemi-corona
[URL dikunjungi pada 17 Mei 2020]
[10] Tanpa nama. Pengguna Smartphone di Indonesia
2016-2019. 2016. Tersedia dari :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/08/pengguna-smartphone-di-indonesia2016-2019
[URL dikunjungi 18 Mei 2020]